Kandungan Syahadat



مَدْلُوْلُ الشَّهَادَةِ

Apa arti kata “asyhadu”?
  1. Pernyataan  (اَلْإِعْلاَنُ)
Bahasa Arabnya: اَلإِقْرَارُ atau اَلإِعْلاَنُ (dalam bahasa Indonesia: Iklan, yang seharusnya membacanya I’lan bukan iklan).“Asyhadu” berarti “aku menyatakan”.Kalau dihubungkan dengan kalimat syahadat maka artinya “aku menyatakan bahwa tidak ada ilah kecuali Allah, dan aku menyatakan bahwa Muhammad adalah utusan Allah”.
  1. Sumpah (اَلْقَسَمُ)
Kandungan kedua dari syahadat adalah SUMPAH.Bahasa Arabnya:  اَلْقَسَمُ.“Asyhadu” berarti “aku bersumpah”.Dihubungkan dengan kalimat syahadat maka artinya “aku bersumpah bahwa tidak ada ilah kecuali Allah, dan aku bersumpah bahwa Muhammad adalah utusan Allah”. Sumpah memberikan bobot kebenaran terhadap apa yang dinyatakan (makanya saksi sebelum bersaksi harus disumpah).Bahwa yang dinyatakan itu tidak main-main, melainkan keluar dari hati yang paling dalam Contoh:
      Di sana ada tabrakan!
      Masak?
      Sumpah!
      (Yang mendengar jadi percaya)

  1. Janji (اَلْعَهْدُ)
Kandungan ketiga syahadat adalah JANJI.Bahasa Arabnya: اَلْمِيْثَاقُ atau اَلْعَهْدُ.“Asyhadu” berarti “aku berjanji”.Dihubungkan dengan syahatain maka artinya “aku berjanji bahwa tidak ada ilah kecuali Allah, dan aku berjanji bahwa Muhammad adalah utusan Allah”.
Iman yang Benar (اَلإِيْمَانُ الْحَقُّ). Iman yang benar juga harus memenuhi tiga hal
      إِقْرَارٌ بِاللِّسَانِ (menyatakan dengan lisan)
      تَصْدِيْقٌ بِالْقَلْبِ (membenarkan dengan hati)
      عَمَلٌ بِالْجَوَارِحِ وَالْحَرَكَاتِ (mengamalkan dengan anggota badan dan gerakan-gerakan). Ketiganya harus ada, tidak boleh hilang satu pun.
Kandungan pertama syahadat adalah pernyataan. Ini menghasilkan STATUS keIslaman seseorang. Status ini tidak akan hilang hingga LISANNYA mengingkarinya, bukan karena perbuatannya. Tidak boleh mengkafirkan seseorang yang status kemuslimannya masih tetap ada. Status itu sangat penting, karena menentukan diterimanya amal seseorang. Kalau dia tidak punya status (sebagai Muslim) maka amalnya batal. Bila seseorang sudah merasakan kandungan kedua dari iman, maka batinnya bernilai. Ini tentu tidak kelihatan. Tapi bisa dilihat dari SIKAP
Hati yang membenarkan menghasilkan sikap yang baik
      Hati yang menolak memunculkan sikap yang buruk
Amal yang dilakukan seseorang menunjukkan bahwa dirinya memiliki nilai lahir. Ini kelihatan, misalnya mendirikan shalat, berpuasa di bulan Ramadhan, menunaikan zakat, berhaji, dsb. Jika ketiga kandungan iman ini ada, maka seseorang telah memiliki:
      Status (sebagai Muslim)
      Nilai (batin dan lahir)
Keduanya sama-sama penting
      Ada status tapi tidak ada nilai?
      Ada nilai tapi tidak ada status?
Umar ra pernah menangis ketika bertemu dengan seorang pendeta. “Amalnya banyak, tapi kelak masuk neraka.”

ISTIQOMAH
       Mu’min yang selalu menjaga lisan, hati dan anggota badannya dengan yang dituntut oleh Allah dan RasulNya, maka dia berada dalam kondisi istiqomah
       Istiqomah tidak bisa datang tiba-tiba, tapi melalui proses
       Itulah kenapa digunakan kata “tsumma” (kemudian)
Keberanian (َلشَّجَاعَةُ)
       Dikatakan kepada orang yang istiqomah أَلا تَخَافُوا  (janganlah kalian khawatir), maka dia tidak akan khawatir 46:13 (فَلا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ)
       Artinya dia selalu berani

Tenang (اَلاِطْمِئْنَانُ)
       Musibah apapun yang menimpanya tidak akan menumbangkannya (putus asa)
       Sebaliknya, kebaikan apapun yang diraihnya tidak membuatnya sombong (57:22-23)
       Ketenangan dan kestabilannya karena menyadari semua takdir Allah itu baik (كُلُّ مَا قَدَّرُ اللهُ خَيْر)

Optimis (اَلتَّفَاؤُلُ)
       Memandang masa depan penuh dengan keyakinan (optimis)
       Malaikat memberikan kabar gembira tentang sorga yang telah dijanjikan
       Melihat masa depan Islam pun yakin bahwa masa depan di tangan Islam (الْمُسْتَقْبَالُ لِهذَا الدِّيْنِ)

Bahagia Sejati (اَلسَّعَادَةُ)
       Jika seseorang hidupnya penuh keberanian, tenang dan optimis, maka berarti telah tercapai kebahagiaan hakiki
       Bagaimana bahagia kalau salah satunya hilang?

       Jadi syahadah menghantarkan kita kepada sa’adah (مِنَ الشّهَدَةِ إِلَى السّعَادَةِ

Comments

Popular posts from this blog

ENTITY RELATIONSHIP DIAGRAM(Koperasi Budi Luhur)

Bilangan Prima menggunakan GoLang

Cara menuju Lubang Buaya