Oret-oretan

Ketika pertama kali kita berangkat hanya dengan modal nekad dan semangat untuk mengubah hidup menjadi lebih baik. Satu tahun lebih kita hidup dalam ikatan kekeluargaan yang kadang tak mulus jalannya. Banyak hal yang telah dirangkai dalam kisah ini. Tak mudah menakhlukkan dunia yang asing dan keras seperti ibukota. Tak kusangka kita masih bertahan dan bisa berjuang mengikuti arus kerasnya hidup di ibukota. Gelar yang diraih bukan untuk dijadikan kesombongan tetapi untuk dikembangkan agar berguna minimal bagi diri sendiri dulu. Kita orang desa yang ingin mencicipi seperti apa perjuangan hidup ketika lepas dari orang tua. Susah diawal tak menyurutkan niat untuk terus melanjutkan. Benar pepatah berakit rakit ke hulu berenang renang ketepian. Aku bangga meskipun bukan aku minimal salah satu dari orang desa ini ada yang mendapatkan gelar terbaik. Tetap semangat dalam mencari pengalaman hidup. Jaga kekompakan dan perbaiki komunikasi yang kurang baik. Semangat meraih mimpi kawan...........

Banyak hal yang terjadi tanpa bisa direkam oleh memori, sedih, gelisah, senang , tertawa, bahagia telah dilewati dalam perjalanan kali ini. Jarak itu tak pernah ada karena pertemuan dan perpisahan dilahirkan oleh perasaan. Aku bukan orang yang pandai mengurai kata secara langsung. Sekali mulutku berucap tetes air mata tak bisa untuk dibendung. Aku tak memiliki adik perempuan maka tak salah bila aku menganggap kalian sebagai adik ku. Pertemuan ini pertama kali terjadi ketika aku sendiri tak menginginkan adanya teman bila hanya akan berpisah lagi. Dulu aku sangat menjaga jarak agar tidak dekat dengan kalian. Bukan aku tak mau berteman bukan, tapi lebih karena suatu saat perpisahan itu akan membuatku menangis dan merasa sepi lagi. Dan aku merasakan kedekatan dengan kalian karena hal yang begitu saja terjadi. Aku bukan orang yang lemah lembut dalam hal bicara tak pernah basa basi dalam berucap. Inilah aku orang yang mempunyai banyak kesalahan. Maaf tak menjadi kakak dan panutan yan